pantun

pantun
1001 pantun

Selasa, 12 November 2013

pantun

Macam-Macam Pantun Dan Contohnya

1.       Pantun Nasihat

Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
2.       Pantun Muda

Walaupun enak makan dengan bakwan
Lebih enak makan dengan tahu
Walaupun enak jalan dengan teman
Lebih enak jalan dengan kamu

Manis manis sekepal gula
Lebih manis sesendok madu
Manis manis senyum si janda
Lebih manis senyum bibirmu
 
3.       Pantun Jenaka

Kupu-kupu terbang melintang
Hinggap menghisap bunga layu
Mati di rumah menaruh bintang
Melihat ikan memajat kayu

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

sastra puisi

SASTRA PUISI
Berdasarkan wujudnya, karangan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1.Prosa, yaitu karangan yang berwujud kalimat-kalimat yang disatukan dalam alenia-alenia.
2.Puisi, yaitu karangan yang berwujud baris-baris yang disatukan menjadi bait-bait.
3.Drama, yaitu karangan yang berwujud dialog atau percakapan tokoh.

Sebagai salah satu bentuk seni, puisi tentulah memiliki keindahan. Keindahan puisi terwujud melalui pemilihan kata (diksi), rima dan irama, penggunaan citraan, tipografi (wujud puisi), dan gaya bahasa.

Diksi dan Bunyi dalam Puisi
Dalam pemilihan kata, penyair mempertimbangkannya dari segi ketepatan makna dan kemampuan kata-kata itu dalam menghasilkan bunyi yang indah. Bunyi yang indah dapat terbentuk oleh adanya rima (persamaan bunyi) dan irama (alunan pengucapan).
Keindahan bunyi pada puisi bukan sekadar karena kemerduannya saat dibaca, melainkan juga karena mampu menghadirkan suasana yang sesuai dengan isi puisi. Dengan demikian, puisi akan hadir dengan kesan yang kuat. Itulah sebabnya, terdapat kaitan erat antara pemilihan kata, kemerduan bunyi, dan suasana yang ingin digambarkan.
Untuk jelasnya, perhatikan penggalan puisi karya Rendra ini !

Surat Cinta
Kutulis surat iniSuasana apakah yang muncul dalam puisi tersebut ? Keriangan yang bercampur dengan kelembutan hati, bukan? Bandingkanlah dengan puisi karya Mansur Samin ini !

Pidato Seorang Demonstran

mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
bagaimana kebenaran hukum di Indonesia
....

Suasana kacau, marah, dan keras muncul dalam puisi tersebut jika dibaca.
Kemampuan kata-kata dalam puisi dalam menghadirkan suasana tertentu dibentuk oleh penekanan atas rangkaian bunyi tertentu. Dalam puisi di atas, bunyi /i/ dan /u/ yang dipadu dengan /r/, /t/, /n/ memunculkan suasana riang, sedangkan ketika /i/ dan /u/ dipadu dengan /m/, /ng/, /s/, /h/ melahirkan suasana lembut.
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah
Wahai, dik Narti
Aku cinta kepadamu
....

Senin, 11 November 2013

belajar bahasa indonesia



ngan status, golongan, dan kelas penuturnya, biasanya disebut akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot, dan ken. Ada juga yang menambah dengan istilah prokem. Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Pada masa sekarang, bahasa gaul banyak digunakan oleh kaula muda, meski kaula tua …
us menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU dalam diri seseorang. 5.      Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan “ Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Sumpah ini me…
Percakapan Tentang Ilmiah Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah Para ilmuwan, khususnya yang berasosiasi dengan lingkungan kampus (perguruan tinggi) merupakan masyarakat wacana ilmiah. Salah satu yang membedakan mereka dari masyarakat lain ialah penguasaan bahasa ragam ilmiah. Dapat dinyatakan bahwa bahasa komunikasi ilmiah adalah dialek sosial mereka. Tanpa penguasaan bahasa komunikasi ilmiah, sang ilmuwan tampak jinak